About this blog

TENTANG KOPAJA (KOmunitas Peduli Anak JAlanan)

KOPAJA (Komunitas Peduli Anak Jalanan) adalah komunitas yang bergerak dalam memanusiakan anak jalanan melalui pendidikan dan program-program pemberdayaan.

Pesantren Kilat Anak Jalanan (KOPAJA)

Komunitas Peduli Anak Jalanan (KOPAJA) memiliki salah satu misi untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa anak jalanan. Melalui misi KOPAJA yang satu ini kami mengajak dan merangkul seluruh masyarakat .

Jumat, 11 November 2011

Tips Cerpen Putu Fajar Arcana (Kompas Sunday Editor)



Sedikit copypaste di twitter Putu Fajar Arcana:
Putu Fajar Arcana (Twitter)

tips kecil cerpen kompas:


  1. Perhatikan soal bahasa. Secara gramatika benar, mengandung kesegaran, dan diolah (bila perlu) dg unsur2 puitika yg menawan
  2. Sebaiknya bahasa jg mampu mengantarkan imajinasi pembaca kpd sesuatu di luar teks. Menggali narasi2 yg bisa memperkaya teks
  3. Terbuka thd eksplorasi berbagai pendekatan.Realis hanya salah satu dr gaya yg diperhatikan. Crt absurd atau solilokui jg dapat tempat
  4. Unsur2 spt logika, konsistensi, kecermatan, karakterisasi, dan etika penggunaan bahasa serta kejujuran sgt jadi penentu
  5. Silakan melakukan eksplorasi tema. Lebih diperhatikan crt yg menggali tema2 unik dan spesifik dg point of view yg menawan
  6. Sbaiknya kirim 1-2 cerpen dlm sebulan, tp benar2 hasil prtarungan yg dahsyat.Tak perlu over-produktif, kadang jadi miskin eksplorasi
  7. Penulis pemula tak perlu khawatir, semua dpt tempat.Editor mmbaca cerpen yg diinput ke basket kompas minggu secara berurutan sesuai antrean.
  8. Para editor kompas akan sangat terkesan pd pembukaan cerpen yg memikat, yg berhasil memancing untuk terus membacanya
  9. Tarikan yg memikat a.l ditandai dg penggunaan bhs yg segar, penuh inovasi, tidak klise, dan tentu hrs dg ejaan yg baik dan benar
  10. Tarikan pertama sangat penting bg cerpen koran, krn akan menentukan pembaca terus atau beralih ke tulisan lain
  11. Cerpen2 Kompas tak dibatasi dlm tema tertentu. Penulis dibiarkan bebas mrengkuh imajinasi dg penekanan pd originalitas
  12. Bahasa yg segar, penuh imajinasi dan inovasi, akan sangat menentukan. Editor beranggapan itulah penemuan pertama seorng penulis
  13. Cerpen Kompas tdk diarahkan untk membentuk slera trtentu. Bhw kami punya slera pribadi sdh tentu. Itulah yg diminimalisir dg kriteria cerpen kompas.
  14. Karya yg masuk nyatanya mengarah pd tema2 sputar masyarakat urban. Sdh jarang yg menggarap kampung atau desa sbgmn dulu Kuntowijoyo
  15. Yang menarik cerpen yg diterima editor sbgian besar cerpen2 solilokui, tokoh2 yg lbh banyak berkisah ttg jiwa dalmnya sendiri
  16. Solilokui bs dibaca sbg makin minimnya persentuhan sosial antarmanusia, shg potensi2 cerita hanya digali brdasarkan persepsi personal
  17. Itu pulalah sebabnya cerpen2 kontemporer spt "antiplot". Jarang kita temui cerpen2 dg plot kuat spt karya Umar Kayam atau Hamsad R
  18. Nah kira2 itulah tips kecil yg bisa jd patokan seblm menulis dan mngirim cerpen ke Kompas. Sila ke opini@kompas.com cc can@kompas.com

Senin, 07 November 2011

DOWNLOAD LAGU THE SOURCE!



“The Source / Sang Sumber” telah hadir sekarang! Lagu baru Sami dibuat dengan keahlian yang mengagumkan dan merupakan karya seni yang indah! Kunjungi SYcafé untuk membaca lirik lengkap “The Source / Sang Sumber” Kamu juga dapat mendengarkan sampelnya di sini. Dukung single ini dengan men-download dariiTunes!

Samiyusufofficial now in Bahasa!!




Kabar GEMBIRA! ETM Internasional / SYO dengan bangga mengumumkan peluncuran SYO Bahasa. Sekarang Anda bisa mendapatkan info terbaru mengenai berita, musik dan lebih banyak lagi dalam bahasa Anda sendiri! SELAMAT dan TAHNIAH :)

klik : 

Download Nasyid Terbaru Sigma - Senandung Ukhuwah

Anda pasti memiliki sahabat-sahabat yang senantiasa ada di kala suka maupun duka, bukan? Bukan sekedar sahabat, namun lebih dari itu, SEORANG SAUDARA. Ikhwah Fillah. Persaudaraan di jalan Alloh.


Satu lagi senandung gress hadir menyapa Anda perindu karya religi. Bertemakan sahabat [ukhuwah islamiyah] Sigma hadir dengan nasyid bertitel 'Senandung Ukhuwah'. Grup nasyid asal Riau yang pernah melejit dengan singel 'Aku Muslim' dan 'H2N' ini kembali dengan karya nasyid yang menurut saya setipikal dengan karya nasyid terdahulu, sebut saja Brothers- Untukmu Teman, Doa Perpisahan atau Izzis-Selamat tinggal sahabat, juga Suara Persaudaraan (SP) -ukhuwah.


Tapi, tidak usah khawatir, nasyid ini layak Anda koleksi [Sigma resmi share online]. Mengapa? Ini dia penjelasanya:


1. Pertama kali mendengarkan nasyid ini, Anda akan langsung terbawa dalam suasana emosional bersama saudara-saudara perjuangan yang pernah hadir dalam hidup Anda. Jujur, saya langsung teringat masa-masa bergabung di Al Banna Crew yang telah mengarahkan diri ini. [maaf kok malah curcol=curhat colongan]


2. Tak lupa, lirik yang begitu bermakna, akan membantu Anda mensyukuri setiap nikmat yang telah Alloh berikan. Terutama Sahabat-sahabat yang Anda miliki saat ini. Berkat kesholehannya, kesabarannya, kegigihannya, dan karakter baik lainnya [terlepas sisi kelemahan yang dimiliki saudara kita ya] tentunya memberikan inspirasi bagi Anda.


3. Secara aransemen, tidak ada yang terlalu menonjol dengan konsep nasyidmellow pada umumnya. Masih pas dan masuk dengan harmonisasi vokal Sigma.Easy Listening.


4. Yang tidak kalah penting, kekuatan vokal setiap personil menunjang karya anyar ini. Bisa dipastikan Anda tidak akan rugi kok me-repeat lagu ini berkali-kali. Trust me! It works [lho kok jadi kaya slogan produk susu ya?]


Lirik Nasyid Terbaru Sigma - Senandung Ukhuwah





Diawal kita bersua..


Mencoba untuk saling memahami
Keping keping dihati terajut dgn indah
Rasakan persaudaraan kita


Dan masa silih berganti
Ukhuwah dan amanah tertunaikan
Berpeluh suka dan duka
Kita jalani semua
Semata mata harapkan ridhoNYA


Sahabat tibalah masanya
Bersua pasti ada berpisah
Bila nanti kita jauh berpisah
Jadikan robithoh pengikatnya
Jadikan do'a ekspresi rindu
Semoga kita bersua disyurga..


DOWNLOAD DI SINI YA!

[semoga Sigma makin eksis berkarya ya!]


Sumber : http://www.iswandibanna.com

Selasa, 01 November 2011

Lagu Negeri 5 Menara "Man Jadda Wa Jadda"

Kapan kita bisa berkumpul seperti ini lagi?
Ahmad Fuadi yang berperan sebagai Alif di novel itu berkisah, ia tak menyangka dan tak percaya bisa menjadi seperti sekarang ini. Pemuda asal Desa Bayur, Maninjau, Sumatera Barat itu adalah pemuda desa yang diharapkan bisa menjadi seorang guru agama seperti yang diinginkan kedua orangtuanya. Keinginan kedua orangtua Fuadi tentu saja tidak salah. Sebagai “amak” atau Ibu kala itu, menginginkan agar anak-anaknya menjadi orang yang dihormati di kampung seperti menjadi guru agama.

“Mempunyai anak yang sholeh dan berbakti adalah sebuah warisan yang tak ternilai, karena bisa mendoakan kedua orangtuanya mana kala sudah tiada,” ujar Ahmad Fuadi mengenang keinginan Amak di kampung waktu itu.

Namun ternyata Fuadi alias Alif mempunyai keinginan lain. Ia tak ingin seumur hidupnya tinggal di kampung. Ia mempunyai cita-cita dan keinginan untuk merantau. Ia ingin melihat dunia luar dan ingin sukses seperti sejumlah tokoh yang ia baca di buku atau mendengar cerita temannya di desa. Namun, keinginan Alif tidaklah mudah untuk diwujudkan. Kedua orangtuanya bergeming agar Fuadi tetap tinggal dan sekolah di kampung untuk menjadi guru agama. Namun berkat saran dari ”Mak Etek” atau paman yang sedang kuliah di Kairo, akhirnya Fuadi kecil bisa merantau ke Pondok Madani, Gontor, Jawa Timur. Dan, disinilah cerita kemudian bergulir. Ringkasnya Fuadi kemudian berkenalan dengan Raja alias Adnin Amas, Atang alias Kuswandani,Dulmajid alias Monib, Baso alias Ikhlas Budiman dan Said alias Abdul Qodir.

Kelima bocah yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Gontor ini setiap sore mempunyai kebiasaan unik. Menjelang Azan Maghrib berkumpul di bawah menara masjid sambil melihat ke awan. Dengan membayangkan awan itulah mereka melambungkan impiannya. Misalnya Fuadi mengaku jika awan itu bentuknya seperti benua Amerika, sebuah negara yang ingin ia kunjungi kelak lulus nanti. Begitu pula lainnya menggambarkan awan itu seperti negara Arab Saudi, Mesir dan Benua Eropa.

Melalui lika liku kehidupan di pesantren yang tidak dibayangkan selama ini, ke lima santri itu digambarkan bertemu di London, Inggris beberapa tahun kemudian. Dan, mereka kemudian bernostalgia dan saling membuktikan impian mereka ketika melihat awan di bawah menara masjid Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur.

Belajar di pesantren bagi Fuadi ternyata memberikan warna tersendiri bagi dirinya. Ia yang tadinya beranggapan bahwa pesantren adalah konservatif, kuno, ”kampungan” ternyata adalah salah besar. Di pesantren ternyata benar-benar menjujung disiplin yang tinggi, sehingga mencetak para santri yang bertanggung jawab dan komitmen. Di pesantren mental para santri itu ”dibakar” oleh para ustadz agar tidak gampang menyerah. Setiap hari, sebelum masuk kelas, selalu didengungkan kata-kata mantera ”Manjadda Wajadda” jika bersungguh-sungguh akan berhasil.  
http://ghaza18.abatasa.com/post/detail/11678/sinopsis-buku-negeri-5-menara


Download Di sini!

WEB KOPAJA (Komunitas Peduli Anak Jalanan)

Recent Coment

KOPAJA (Komunitas Peduli Anak Jalanan)

KOPAJA (Komunitas Peduli Anak Jalanan)
Bagi yang ingin mengulurkan tangan sebagai donatur, silahkan kunjungi grup dan bergabung (Klik Gambar)
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More