Sedikit copypaste di twitter Putu Fajar Arcana:
Putu Fajar Arcana (Twitter)
tips kecil cerpen kompas:
- Perhatikan soal bahasa. Secara gramatika benar, mengandung kesegaran, dan diolah (bila perlu) dg unsur2 puitika yg menawan
- Sebaiknya bahasa jg mampu mengantarkan imajinasi pembaca kpd sesuatu di luar teks. Menggali narasi2 yg bisa memperkaya teks
- Terbuka thd eksplorasi berbagai pendekatan.Realis hanya salah satu dr gaya yg diperhatikan. Crt absurd atau solilokui jg dapat tempat
- Unsur2 spt logika, konsistensi, kecermatan, karakterisasi, dan etika penggunaan bahasa serta kejujuran sgt jadi penentu
- Silakan melakukan eksplorasi tema. Lebih diperhatikan crt yg menggali tema2 unik dan spesifik dg point of view yg menawan
- Sbaiknya kirim 1-2 cerpen dlm sebulan, tp benar2 hasil prtarungan yg dahsyat.Tak perlu over-produktif, kadang jadi miskin eksplorasi
- Penulis pemula tak perlu khawatir, semua dpt tempat.Editor mmbaca cerpen yg diinput ke basket kompas minggu secara berurutan sesuai antrean.
- Para editor kompas akan sangat terkesan pd pembukaan cerpen yg memikat, yg berhasil memancing untuk terus membacanya
- Tarikan yg memikat a.l ditandai dg penggunaan bhs yg segar, penuh inovasi, tidak klise, dan tentu hrs dg ejaan yg baik dan benar
- Tarikan pertama sangat penting bg cerpen koran, krn akan menentukan pembaca terus atau beralih ke tulisan lain
- Cerpen2 Kompas tak dibatasi dlm tema tertentu. Penulis dibiarkan bebas mrengkuh imajinasi dg penekanan pd originalitas
- Bahasa yg segar, penuh imajinasi dan inovasi, akan sangat menentukan. Editor beranggapan itulah penemuan pertama seorng penulis
- Cerpen Kompas tdk diarahkan untk membentuk slera trtentu. Bhw kami punya slera pribadi sdh tentu. Itulah yg diminimalisir dg kriteria cerpen kompas.
- Karya yg masuk nyatanya mengarah pd tema2 sputar masyarakat urban. Sdh jarang yg menggarap kampung atau desa sbgmn dulu Kuntowijoyo
- Yang menarik cerpen yg diterima editor sbgian besar cerpen2 solilokui, tokoh2 yg lbh banyak berkisah ttg jiwa dalmnya sendiri
- Solilokui bs dibaca sbg makin minimnya persentuhan sosial antarmanusia, shg potensi2 cerita hanya digali brdasarkan persepsi personal
- Itu pulalah sebabnya cerpen2 kontemporer spt "antiplot". Jarang kita temui cerpen2 dg plot kuat spt karya Umar Kayam atau Hamsad R
- Nah kira2 itulah tips kecil yg bisa jd patokan seblm menulis dan mngirim cerpen ke Kompas. Sila ke opini@kompas.com cc can@kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar