Hari ini aku kehujanan
Bukan, tapi sengaja kehujanan
Di setiap gemericiknya air hujan, sekilas tenang hati ini
Sambil memunguti sampah dan dedaunan, kenangan itu kembai nampak
Ummi..
Ya, sebutan nama untuk nenekku dari Ibu..
Sejak kecil, aku sering bermain di tempatnya
Kadang membuat kegaduhan bersama teman-teman
Ummi berteriak "Ami, jangan main lagi, hujan!"
Ummi..
Aku mendengar teriakan kasih sayangmu..
Aku tahu kau cuma memanggilku karena tetesan hujan telah turun mengguyur kota hujan itu..
Kala itu senja..
Namun, aku lekas berlari riang ke luar..
Usiaku waktu itu baru menginjak delapan tahunan
Hujan lebat turun disertai angin kencang
Dedaunan dua pohon belimbing berhamburan di pekarangan..
Aku, dan sahabatku Abi bermain hujan-hujanan sesuka hati
Kadang kami berselonjoran di tempat air hujan mengalir ke selokan
Jijik memang, tapi bagiku itu menyenangkan
Setelah hujan reda, Ummi lekas membawaku ke dalam rumah untuk mandi
Aku cucumu yang nakal, hehe.
Kini Usiamu sudah mulai lemah, Bersama Appa (Sebutan untuk kakek) kalian menikmati senja
Aku ke rumahmu, Ummi
kau begitu lemah..
Dalam hati aku menitikan air mata, sebenarnya. Namun aku tahan dalam ketegaran
Kau kaget ketika aku datang, sehingga buru-buru kau berbelanja untuk membeli bahan masakan..
Ummi..
Tubuhmu sudahlah amat lelah..
Aku menemukanmu sedang berbicara dengan Ibu tetangga belakang..
Kau melihatku dengan rasa cinta
Kakimu sudah tak ada daya untuk berjalan lagi, di tanganmu sudah ada kantong plasitik hitam berisi bahan makanan
Kau berjalan, dan aku memapah badanmu yang lemah
Ummi..
Aku tak kuasa lagi melihatmu begini
sudah saatnya dirimu mengurangi aktivitas sehari-hari
Andai aku mampu
Senja sudah mulai tenggelam
Kau masih saja beraktivitas,
Beribadah dalam keremangan lampu kamar
Dalam setiap sujudmu, kau bisikan selalu padaNya
Bisikan yang sering kau utarakan kepadaku
"Jadilah orang yang bijaksana lagi berguna
Taatilah kedua orangtua
Dan jadilah diri sendiri, dan hargailah orang lain
Kelak kau (aku) akan mengerti akan sebuah jalan hidup yang kau tempuh"
Begitulah bisikanmu
Ummi..
Aku sayang padamu
Dari cinta seorang cucu yang menikmati senja, bersamamu.
Tangerang, 19-04-2012
(Azzam)
Bukan, tapi sengaja kehujanan
Di setiap gemericiknya air hujan, sekilas tenang hati ini
Sambil memunguti sampah dan dedaunan, kenangan itu kembai nampak
Ummi..
Ya, sebutan nama untuk nenekku dari Ibu..
Sejak kecil, aku sering bermain di tempatnya
Kadang membuat kegaduhan bersama teman-teman
Ummi berteriak "Ami, jangan main lagi, hujan!"
Ummi..
Aku mendengar teriakan kasih sayangmu..
Aku tahu kau cuma memanggilku karena tetesan hujan telah turun mengguyur kota hujan itu..
Kala itu senja..
Namun, aku lekas berlari riang ke luar..
Usiaku waktu itu baru menginjak delapan tahunan
Hujan lebat turun disertai angin kencang
Dedaunan dua pohon belimbing berhamburan di pekarangan..
Aku, dan sahabatku Abi bermain hujan-hujanan sesuka hati
Kadang kami berselonjoran di tempat air hujan mengalir ke selokan
Jijik memang, tapi bagiku itu menyenangkan
Setelah hujan reda, Ummi lekas membawaku ke dalam rumah untuk mandi
Aku cucumu yang nakal, hehe.
Kini Usiamu sudah mulai lemah, Bersama Appa (Sebutan untuk kakek) kalian menikmati senja
Aku ke rumahmu, Ummi
kau begitu lemah..
Dalam hati aku menitikan air mata, sebenarnya. Namun aku tahan dalam ketegaran
Kau kaget ketika aku datang, sehingga buru-buru kau berbelanja untuk membeli bahan masakan..
Ummi..
Tubuhmu sudahlah amat lelah..
Aku menemukanmu sedang berbicara dengan Ibu tetangga belakang..
Kau melihatku dengan rasa cinta
Kakimu sudah tak ada daya untuk berjalan lagi, di tanganmu sudah ada kantong plasitik hitam berisi bahan makanan
Kau berjalan, dan aku memapah badanmu yang lemah
Ummi..
Aku tak kuasa lagi melihatmu begini
sudah saatnya dirimu mengurangi aktivitas sehari-hari
Andai aku mampu
Senja sudah mulai tenggelam
Kau masih saja beraktivitas,
Beribadah dalam keremangan lampu kamar
Dalam setiap sujudmu, kau bisikan selalu padaNya
Bisikan yang sering kau utarakan kepadaku
"Jadilah orang yang bijaksana lagi berguna
Taatilah kedua orangtua
Dan jadilah diri sendiri, dan hargailah orang lain
Kelak kau (aku) akan mengerti akan sebuah jalan hidup yang kau tempuh"
Begitulah bisikanmu
Ummi..
Aku sayang padamu
Dari cinta seorang cucu yang menikmati senja, bersamamu.
Tangerang, 19-04-2012
(Azzam)