About this blog

Rabu, 07 Desember 2011

Rona Rembulan


Pada siapa lagi harus aku akui rasa cinta ini
Terbilang rindu namun hambar rasanya
Merona wajahnya hadir dalam benakku,

Singkirkan penghalang dari semak belukar rimba
Mendengarkan lagu alam berdendang
Tapi rindu ini terasa hambar
Aku lah si alam rimba
Yang sedang dirundung gelisah

Duduk termangu pada sebuah batu kehidupan
Awan malam pekat menidurkan makhluk terlelap
Namun aku tetap terbangun

Malam semakin sunyi segelintir lampu perdesaan sebagian tetap menyala
Takut sebuah langkah bayangan tak terlihat masuk ke relung ketenangan

Malam ini aku berbisik
Pada sebuah batu aku bersandar demi menenangkan hati
Hanya seorang diri belum terlelap melepas lelah

Malam ini aku berbicara
Pada Rembulan bersinar terang dibalik awan
Indahnya bak kerinduan yang sedang melanda penantian
Akankah di mampu memahami perasaanku

Sunyi hanya terdengar cicitan burung malam beterbangan mencari mangsa
Ilalang tersibak kesana kemari mengikuti gerak arah angin malam yang tak beratuaran
menerpa badanku yang lunglai membayangi seorang yang dirindu

Rembulan malam ini terang sekali
Terangnya begitu romantis bila ada dua hati yang saling tertaut padu
Aku memandangnya
Di sana yang sedang berlabuh berjuang
Ingin ku titipkan kerinduanku ini padamu, rembulan
Untuk disampaikan pada seorang di seberang sana

Entah apa dia akan membalas titipanku ini
Rona rembulan membuatku tersenyum
Dia malu
Bersembunyi kembali di balik awan
Namun t'lah ku titipkan salamku padanya
Pada seseorang


Ahmad Khoirul Zulfithor
Bekasi, 07-12-2011
Diantara penantian dan harapan
5:15 AM

0 komentar:

Posting Komentar

WEB KOPAJA (Komunitas Peduli Anak Jalanan)

Recent Coment

KOPAJA (Komunitas Peduli Anak Jalanan)

KOPAJA (Komunitas Peduli Anak Jalanan)
Bagi yang ingin mengulurkan tangan sebagai donatur, silahkan kunjungi grup dan bergabung (Klik Gambar)
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More