About this blog

Rabu, 26 Januari 2011

"KELAK", AKU ADALAH ISTERIMU

Malam itu, aku sedang memandang langit, hitam pekat, tiada bintang maupun bulan bersinar indah. Hanya suara binatang malam menemani kesendirianku. Diteras rumah dengan pencahayaan lampu terang, tiba-tiba saja tersadar dengan sebuah kata rindu. Berbicara dengan malam tentang hati ini sungguh membuatku lepas menuangkan kegundahan selama ini. Jarum jam sudah menunjukan arah angka 11, aku segera masuk ke dalam, yang ada hanya lelah menyerang, namun mata ini sungguh tidak ingin tidur, memikirkan pekerjaan besok untuk diselesaikan. Akhirnya aku merebahkan badan ke kasur, memandang langit-langit rumah, dan kebisingan televisi yang menyalah, menunggu esok. begadangkah? aku tidak tahu.

Mataku terbuka perlahan-lahan, kepala terasa hangat seperti  sedang berbaring di pundak seorang. Aku memandang kebawah, tanganku sedang menggengam tangan seorang, putih, bersih, dan wangi sekali dirinya. kepala ini sungguh tidak mau bangun dari pundaknya, kumelirik, ternyata seorang perempuan dengan berjilbab biru menjulur panjang, dan daster panjang berwarna biru laut juga selaras dengan jilbabnya sedang tersenyum padaku. Wajahnya teduh sekali, putih, cantik nan ayu, aku tidak mengenalnya sama sekali, siapakah dia? sementara kepalaku masih merebah di pundaknya. Langsung saja aku membangunkan kepalaku, dan duduk disampingnya, genggaman belum terlepas sama sekali. Memandangnya, hatiku begitu tentram sekali, Subhanallah siapakah dia? kenapa aku bersandar pada bahunya. Muhrimkah? aku melepaskan genggaman tangan itu, dan bertanya, siapa sebenarnya dia.

"Siapakah engkau, kenapa aku bersandar pada bahumu, hangatnya badanmu begitu terasa olehku, dan lengkukan badanmu juga begitu jelas terasa termasuk lembutnya bahan jilbabmu?" 

Dia hanya tersenyum padaku seraya berkata "Aku adalah isterimu"

Kaget minta ampun, batinku langsung bergejolak tidak percaya, "Lalu, kapan kita menikah?" Tanyaku terheran-heran tidak percaya apa yang aku dengar barusan, dia isteriku. 

"mimpikah aku?" Ujar batinku, dengan sadar apa yang terjadi, aku langsung menggigit bibirku, dan lidahku agar kalau ini benar-benar mimpi, secepatnya aku harus bangun.

"Sakit" ternyata sakit, lidahku juga sakit, dan berarti yang dihadapanku ini adalah isteriku. Sungguh aku tidak percaya, aku memegang tangannya lagi, hangat, dan lembut. ini tidaklah mimpi, ini kenyataan! Allahu Akbar!

Sejurus kemudian, aku kembali merebahkan kepalaku pada pundaknya, lembutnya jilbab panjangnya, begitu sangatlah lembut, seperti terbuat dari sutera, atau memang ini adalah sutera. Aku begitu sangat dimanja olehnya, dibelainya rambutku membuatku merasa begitu nyaman. Agak lama, lalu dia yang sekarang berbaring kepalanya dipundakku. Aku tidak menyangka, kalau dia adalah isteriku, akupun membelai kepalanya yang terbungkus jilbab biru laut itu. diapun begitu manja padaku.

Semua masa laluku terlupakan begitu saja, yang ada hati ini begitu sejuk dan tentram, sangat tentram, Ya Allah aku berdzikir selalu padaMu. Kemudian kami jalan-jalan dengan senyumannya terbinar menghiasi hari-hariku. Begitu sangat lama, kami berjalan. Tiba-tiba cahaya itu semakin terang, bayangan kami lenyap seketika. 

***

Pejaman mataku terbuka, aku langsung duduk bersimpuh, jam sudah menunjukan arah angka 2 pagi. Aku langsung memegang bibir dan lidahku, sakitnya masih sama. Ternyata aku benar-benar mimpi, tapi kenapa begitu nyata sekali.
Seketika, aku duduk di kasurku. Membayangkan apa yang terjadi padaku. Ketika hati ini sangatlah tentram. Dipangkuan pundaknya, aku menemukan kebahagiaan.

"Subhaana allahi wal hamdulillahi wa laa ilaaha illa allahu wa allahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billaahil' aliyyil azhiim" 

"Ya Allah, aku lupa menanyakan namanya," walau itu sebuah mimpi, namun bagiku itu kenyataan. Apakah dia adalah jawaban istikhorohku selama ini. akankah aku mampu mengenali wajahnya kembali. Ya Allah, bila ini adalah penghiburku kala dalam kesedihan, tunjukan arti semua ini. Aku memasrahkan semua padaMu, Bahwa jodoh itu semuanya Engkau yang mengatur, dan jodoh itu tidaklah pernah tertukar. 

Adzan subuh berkumandang, ternyata curhatanku padaMu sangatlah panjang tanpa sholat tahajud, sampai-sampai air mata ini menetes dengan sendirinya. Bangkit, lalu mempersiapkan diri untuk sholat subuh.


Bersaksi cinta diatas cinta
Dalam alunan tasbih ku ini
Menerka hati yang tersembunyi
Berteman dimalam sunyi penuh do'a

Sebut nama Mu terukir merdu
Tertulis dalam sajadah cinta
Tetapkan pilihan sebagai teman
Kekal abadi hingga akhir zaman

Istikharah cinta memanggilku
Memohon petunjukmu
satu nama teman setia
Naluriku berkata

Dipenantian luahan rasa
Teguh satu pilihan
Pemenuh separuh nafasku
Dalam mahabbah rindu

diistikharah cinta..
(SIGMA-ISTIKHARAH CINTA)



"Azzam" AKZF~




0 komentar:

Posting Komentar

WEB KOPAJA (Komunitas Peduli Anak Jalanan)

Recent Coment

KOPAJA (Komunitas Peduli Anak Jalanan)

KOPAJA (Komunitas Peduli Anak Jalanan)
Bagi yang ingin mengulurkan tangan sebagai donatur, silahkan kunjungi grup dan bergabung (Klik Gambar)
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More