About this blog

Senin, 17 Januari 2011

PESERTA SEORANG DIRI DI PGSD UNJ Bag 3

(TERPESONA)

Semangat, itulah yang aku lihat darinya. sebagai moderator dari pengisi acara, dia sangatlah anggun dimataku, hanya saja aku tidak boleh mengatakan yang tidak-tidak dihatiku. Takut nafsu hadir sebagai penghancur iman di hati. Subhanallah, mungkin itu yang pantas terukir di lisan. Dengan berjilbab putih menjulur panjang, dan busana daster biru anggun bergaris putih menjadi penata keindahan pada dirinya. Dia berbicara dihadapanku kepada mbak Meida dengan sangat lincah, seakan-akan alur angin yang menghembus dengan lembut, tapi mampu memberi kesejukan. Dalam suasana ruangan yang agak sunyi, semua peserta mendengarkan apa yang dia ajukan kepada, Mbak meyda, semua sangatlah lancar. Walau kita sejajar, namun pandangan tetap terjaga, aku sebenarnya begitu gugup memandanya, keringat bercucuran di daguku. Garis paras wajahnya sangatlah teduh, seteduh bumi yang dipayungi awan menutupi matahari, sejuk rasanya. 

Dia memang seorang yang aku kenal, sejak sebelum acara ini, kita memang sudah saling mengenal, dalam arti seoarang sahabat yang dahulu saling menasihat-nasihati. Menginjak kaki di PGSD UNJ merupakan anugerah yang tidak bisa diucapkan kata-kata, aku sedang berada di kampusnya. semenjak aku SMP, aku memang sangatlah pemalu dengan sosok seorang perempuan, bersentuhan saja bagiku sangatlah bahaya, dulu. Bertanya saja perlu harus ditemani, betapa dodolnya diriku. Merasakan cinta adalah fitrah manusia, merasakan kehadirannya adalah sesuatu yang sangat amat dinanti. Sangatlah payah kalau dilewatkan begitu saja, tapi aku, cinta itu aku tahan di hati, memendam begitu saja, hanya bisaku serahkan kepada sang Pecipta saja. 

"Suatu ketika Ummi Salamah ra berkata: Ketika saya dengan Maimunah ada di sisi Rasulullah SAW tiba-tiba masuk ketempat kami Abdullah bin Ummi Maktum, kejadian itu sesudah ayat hijab yang diperintahkan kepada kami. Rasulullah bersabda: "Berhijablah kamu daripadanya".
"Kami menjawab, "Ya Rasulullah bukankah ia seorang yang buta tidak melihat dan tidak mengenal kepada kami?" Kemudian beliau menjawab, "Apakah kamu juga buta, tidakkah kamu melihat padanya?". Dalam kisah lain disebutkan pula bahwa Rasulullah SAW pernah menggerakkan tangannya untuk memalingkan wajah Al-Fadhl, ketika sahabatnya itu ketahuan tengah memandang seorang wanita asing dengan sengaja."
begitulah aku, memandang seorang perempuan bukan berarti menatapnya dengan syahwat, walau dia bukanlah mahromku, tapi terkadang bila syahwat itu datang, aku tidak berani memandangnya. haram bagiku memandangnya dengan syahwat. Walau dia adalah orang aku cintai karenaNya. Itulah yang ingin aku utarakan dalam catatan ini, seorang laki-laki peserta yang hanya seorang diri, dan aku sendiri harus tahu diri, siapakah aku sebenarnya. Tidak pantaslah diri ini memandangnya, dengan berusaha aku jaga pandangan darinya, ya darinya moderator itu. Aku hanya ingin bisa berbicara dengannya, susah minta ampun. 
Diwaktu senggangnya kita di cara itu, tepatnya sholat Dzuhur. Aku langsung melayangkan SMS protes tentang kenapa peserta laki-lakinya aku sendiri. Namun ternyata, dia membalas dengan berkata, 
"hehe.. lucu. 
tenang aja kali. kemungkinan nanti pas  bedah buku juga antum sendiri juga...
............" termasuk SMS yang tidak terbalas diawal-awal acara itu.
loh kok?? malah makin panas dingin aja. 
Sudahlah, waktu itu aku sholat di mushola Al-Fatah, tempat yang sering dia dengungkan di berbagai catatan pribadinya. Sholat disana begitu nyaman, lumayan sejuk, sepertinya aku sedang berada di ITB, masjid salman yang sama sejuknya kota Bandung. Suasana yang tidak akan pernah terlupakan, kemungkinan akan menjadi kenangan dihati. Selesai sholat aku SMS Mbak Herny untuk bertemu kembali di depan kampus. berjalan ke depan Mushola, kudapati dia sedang berjalan menuju dalam mushola bersama temannya, entah kenapa aku malahan kembali menuju dalam mushola lagi, malukah, takutkah? ah! sudah tahulah aku ini siapa, lelaki pejantan tangguh, tapi pemalu.. hehe.
Mengobrol dengan Mbak Herny sambil memandang Mushola, entah apa yang aku cari, dan apa yang aku dengar. Hanya terpaku pada Mushola itu. menanti sesuatu keluar dari sana.
BEERSAMBUNG.......


3 komentar:

Posting Komentar

WEB KOPAJA (Komunitas Peduli Anak Jalanan)

Recent Coment

KOPAJA (Komunitas Peduli Anak Jalanan)

KOPAJA (Komunitas Peduli Anak Jalanan)
Bagi yang ingin mengulurkan tangan sebagai donatur, silahkan kunjungi grup dan bergabung (Klik Gambar)
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More