Tepatnya tanggal 5 Januari 2011, jam 05:30 selepas bersenda gurau dengan suasananya subuh, aku bergegas mandi guna mempersiapkan diri untuk berangkat ke sebuah acara di salah satu perguruan tinggi negeri di jakarta untuk memenuhi undangan bedah buku dan roadshow Dalam Mihrab Cinta. Sudah rapihlah penampilan, aku memang suka dengan warna hitam, jadi apapun, dan kemanapun pergi, aku selalu mengenakan jaket hitam. Tidak apalah, kadang banyak kritikan, "jangan selalu bersembunyi dalam hitam, soalnya penampilan itu juga penting untuk dibenah loh". tapi mau bagaimana lagi, sudah dari sananya akhirnya pakai jaket hitam juga . HPku raih, aku SMS anak-anak yang sudah diatur janjinya untuk bisa hadir di acara tersebut. tapi sayangnya dua sahabatku, dan adik kelasku ternyata berhalangan hadir. Akhirnya jam sudah menunjukan pukul 06:00, harapanku hanya tinggal mbak Herny, dan Mbak Karina beserta adik kelasku yang sangat berminat untuk ikut, katanya pengen banget ketemu Dude Herlino, hehe, namanya juga perempuan. tapi ternyata eh ternyata, Mbak Karina tiba-tiba tidak bisa datang karena lagi tidak enak badan. segala musibah yang terjadi emang diluar kemampuan kita sebagai manusia untuk menjalani sesuatu sesuai kenginan, hanya Allah yang mampu mengatur segalanya dengan rapih, dan pasti ada hikmah terkandung di dalamnya.
Dengan jalan kaki aku menuju stasiun Bekasi, dari sanalah aku dan Adik kelasku akan pergi ke Jakarta. sesampai di Stasiun jatinegara, aku dan Adik Kelasku akan menjemput Mbak Herny yang berada di Gramedia Matraman sedang menunggu kami. Bertemulah kami dengan Mbak Herny, sudah lengkap laskar pengelana, hehe jadi malu, . langsung saja kami semua menuju tempat yang di tuju, yaitu Perguruan Tinggi Ternama yang berada di GEdung E (Kalau gak salah) yaitu Gedung PGSD UNJ Setiabudi. Awalnya aku tidak tahu tempat itu diaman, karena yang aku tau hanyalah UNJ Rawamangun. Pas sebelum hari H-nya aku bertanya akan beradaan tempat itu, dan Alhamdulillah, dikasih gambaran dimana PGSD UNJ itu berada oleh orang yang aku tanya (panitia). Kami naik Busway Transjakarta dengan translit dari Matraman 1 menuju Dukuh atas, dan dari Dukuh Atas menuju Setiabudi, disitulah Letak PGSD UNJ berada. kamipun turun dengan mengikuti instruksi dari panitia yang aku tanyakan itu. lumayan jauh, tapi deket, loh?!. maksudnya letaknya sudah tidak jauh lagi dari tempat kami turun, hehe. Dengan lika-liku jalan, sebuah gedung tinggi dengan berlantai tingkat 3 (kalau bener tu juga, hoho maklum agak lupa gambarannya). kami langsung berjalan masuk, aku yang paling depan mengatakan, "kita sekarang akan menyamar menjadi mahasiswa UNJ, lihat aja penampilan kami, mirip mahasiswakan," Mbak Herny menyahut dari belakang "tapi mana ada Mahasiswa datang ke kampus pake sendal, Zam, kamu ada-ada aja dek,," Tawapun meledak kencang (kebayang kencangnya). Sesampai di dalam, suasananya udah sangat ramai, seperti sedang ada pengungsi berdatangan, entah korban apa, yang jelas bergeletakan dimana-mana. aku langsung saja bertanya pada Mahasiswi di dekat situ, dan ternyata dia tidak tau dimana acara itu dimana, sekarang kami sudah seperti bener-bener mahasiswa UNJ, yang jadi bedanya, emang ada Mahasiswa pake sendal . gak apalah keren dikit. keadaan panik menyelimuti, aku menanyakan keberadaan panitia yang sering berkomunikasi tentang acara ini, dan dia mengenalnya. kami menunggu agak lama. Wajah sudah kusut 7 rupa, keringat bercucuran karena lelah, kami memutuskan mencari musholla Al_Fatah yang dari dulu aku hanya bisa melihatnya dari foto saja kini terpampang jelas dihadapan mata, sejuk, tapi ternyata juga ramai banyak orang di dalamnya. Sebuah sahutan memanggil kami untuk masuk ke dalam, ternyata itu mahasiswi tadi yang mungkin sudah bertemu dengan panitia yang aku sebutkan barusan. ternyata ruangan acara itu berada di ruangan sidang.
Sebuah Meja bak sebuah penyambutan bagi tamu dengan seorang mahasiswi yang juga panitia menyambut kami dengan ramah dan menyodorkan tandatangan, tanda kami adalah peserta acara tersebut, sekaligus memberikan cindera mata sebuah buku UMMI dan juga sebuah PIN bergambar Spanduk acara tidak lupa juga bungkusan kardus berisi kue. Pintu masuk terbuka lebar, kamipun masuk dengan tersenyum, dan duduk paling depan,tepatnya kemungkinan pukul 10:15 an, ternyata kami adalah peserta pertama. sebelum masuk, aku melihat panitia yang sering memberikan informasi acara ini , dia terlihat sibuk kelihatannya, hanya senyuman tamah ramahnya saja menyapa tanda sebagai tuan rumah penuh karisma. aku hanya bisa duduk dan memandang sekitar, acarapun belum dimulai, katanya pengisi acara pertama yaitu para artis Dalam Mihrab Cinta sedang ada agenda Syuting di sebuah salah satu Stasiun Televisi Swasta. dengan lantunan lagu nasyid dari Maher Zain, aku melihat sekitar, dan bergumam dalam hati "Kenapa Panitianya semuanya perempuan, laki-lakinya dimana?"
bersambung..
0 komentar:
Posting Komentar